Wabup Tanimbar Menginspirasi, Perempuan 3T Menjadi Wakil Sekretaris ASWAKADA

IMG 20250703 WA0240

FAKTA MALUKU, Yogyakarta – Sebanyak 390 wakil kepala daerah dari 580 kabupaten/kota di seluruh Indonesia hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) Forum Wakil Kepala Daerah (Forwakada) yang berlangsung di Hotel New Saphir, Yogyakarta, Kamis (3/7/2025).

Munas tersebut menjadi momen penting transformasi Forwakada menjadi Asosiasi Wakil Kepala Daerah Indonesia (ASWAKADA).

IMG 20250703 WA0238 scaled

Dalam forum strategis tersebut, Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana Ch. Ratuanak, resmi terpilih sebagai Wakil Sekretaris Nasional ASWAKADA. Penetapan ini menandai kiprah perempuan Indonesia dari kawasan timur yang kembali menembus kepemimpinan tingkat nasional.

Transformasi Forwakada menjadi ASWAKADA dimaknai sebagai tonggak konsolidasi nasional para wakil kepala daerah dalam memperkuat sinergi antarwilayah, serta menjadi kanal aspiratif kepada pemerintah pusat dalam menyuarakan kebutuhan dan tantangan pembangunan di daerah.

Di tengah dinamika forum tersebut, sosok dr. Juliana Ratuanak akrab disapa dr. Yul menjadi sorotan. Ia dinilai layak menempati posisi strategis bukan semata karena jabatannya sebagai wakil kepala daerah, tetapi karena rekam jejak pengabdiannya yang panjang, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Sebagai seorang dokter yang pernah mengabdi di pelosok Kepulauan Maluku, dr. Yul dikenal luas sebagai figur rendah hati yang berdedikasi tinggi. Julukan “Dokter Perbatasan” disematkan padanya atas kiprah nyata melayani masyarakat di wilayah perbatasan, jauh dari pusat perhatian.

Komitmennya dalam pelayanan dan pemberdayaan masyarakat telah mengantarkannya meraih sejumlah penghargaan nasional, antara lain She Can Award, MDGs Award dari Kantor Staf Presiden melalui Prof. Nila Moeloek, serta Saparina Sadli Award sebagai pemimpin perempuan berpengaruh. Namanya bahkan pernah masuk dalam nominasi tokoh nasional versi jurnalis terkemuka Najwa Shihab.

Dalam keterangannya usai Munas, Wakil Bupati dr. Juliana Ratuanak menyampaikan bahwa penunjukan dirinya merupakan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan penuh integritas.

Ini adalah amanah yang besar. Saya meyakini bahwa Munas ini bukan sekadar proses politik atau seremoni organisasi, melainkan panggung kepercayaan yang harus diisi dengan kolaborasi, integritas, dan keberpihakan kepada rakyat,” ungkap Wabup Tanimbar.

Lebih lanjut, Wabup menegaskan, bahwa keterwakilan perempuan, khususnya dari kawasan timur Indonesia, dalam struktur kepengurusan nasional merupakan langkah maju dalam memperkuat keadilan representasi daerah dan mendorong kebijakan yang inklusif.

Terpilihnya dr. Juliana Ratuanak bukan hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kepulauan Tanimbar dan Provinsi Maluku, tetapi juga simbol bahwa pemimpin dari daerah pinggiran mampu tampil di panggung nasional membawa suara rakyat yang selama ini terpinggirkan.(NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *