Transparan dan Akuntabel: LKPJ Tanimbar 2024 Disampaikan di Hadapan DPRD

IMG 20250408 WA0001

Fakta Maluku, Saumlaki  –Bupati Kepulauan Tanimbar, Ricky Jauwerissa menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2024 dalam Rapat Paripurna yang berlangsung dengan khidmat di ruang sidang utama Gedung DPRD, Saumlaki, Selasa (8/4/2025).

Momen ini bukan sekadar agenda seremonial tahunan, melainkan bagian dari tradisi demokrasi yang menegaskan semangat transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Dalam pidato Bupati Ricky Jauwerissa menegaskan bahwa dokumen LKPJ tak hanya sarat data dan angka, tapi juga menggambarkan denyut nadi pelayanan publik yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

“LKPJ ini tidak sekadar laporan teknokratis. Ia adalah cermin perjalanan, tantangan, sekaligus komitmen kolektif kita dalam membangun Tanimbar,” ujar Bupati.

Dalam dokumen yang terdiri dari lima bab tersebut, pemerintah daerah mengidentifikasi lima isu strategis utama sepanjang tahun 2024, tingginya angka kemiskinan, prevalensi stunting, rendahnya pertumbuhan ekonomi dan tantangan inflasi, tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah, serta kondusivitas pelaksanaan Pemilu 2024.

Kelima isu ini dijawab melalui kebijakan strategis yang disokong oleh program prioritas. Misalnya, percepatan penurunan kemiskinan dilakukan lewat beragam program perlindungan sosial, penguatan UMKM, pengembangan pertanian dan perikanan, serta rehabilitasi infrastruktur dasar.

Jauwerissa mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, persentase penduduk miskin di Tanimbar turun dari 27,64 ribu jiwa menjadi 26,76 ribu jiwa. “Penurunan sebesar 0,814 persen atau setara dengan 880 jiwa ini memang belum ideal, namun merupakan sinyal positif bahwa arah kebijakan kita tepat,” katanya.

Kebijakan strategis kedua menyasar persoalan stunting. Melalui kolaborasi lintas sektor, pemerintah melaksanakan program-program seperti pemanfaatan rumah singgah stunting, gerakan menanam kelor, hingga aksi orang tua asuh. Langkah-langkah ini dirancang untuk menjawab tantangan gizi dan kesehatan anak secara terintegrasi, dari hulu ke hilir.

Sementara itu, pengendalian inflasi dilakukan baik pada level makro maupun mikro. Pemerintah rutin menggelar operasi pasar, melakukan pemantauan harga, hingga menggalakkan pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman pangan keluarga. Strategi ini terbukti membantu menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok di tengah dinamika nasional.

Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah menjadi prioritas berikutnya. Meski masih menghadapi tantangan seperti rendahnya realisasi PAD dan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK RI, pemerintah daerah terus melakukan pembinaan internal, serta memperkuat sistem pelayanan publik berbasis elektronik.

Sementara itu, pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 berlangsung aman dan kondusif. “Ini berkat kerja sama semua elemen masyarakat dan pemerintah yang menjaga netralitas ASN serta berpartisipasi aktif dalam forum-forum pengawasan pemilu,” ujar Bupati Ricky.

Dirinya juga menyinggung keberhasilannya bersama Wakil Bupati terpilih, yang kini resmi mengemban amanah memimpin Tanimbar lima tahun ke depan.

Capaian positif lainnya adalah naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tanimbar, dari 67,04 pada tahun 2023 menjadi 67,69 pada tahun 2024. Hal ini menjadi penanda bahwa intervensi kebijakan sosial, pendidikan, dan kesehatan berdampak nyata pada kualitas hidup masyarakat.

Dari sisi anggaran, realisasi pendapatan daerah tahun 2024 mencapai Rp831 miliar atau 92,62 persen dari target. Sebagian besar pendapatan masih berasal dari transfer pusat, sementara PAD menyumbang Rp20,2 miliar. Realisasi belanja daerah sendiri mencapai Rp845 miliar atau 85,44 persen, dengan belanja terbesar berasal dari sektor operasional.

Jauwerissa mengajak, seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga semangat kolaborasi dalam membangun Tanimbar. “Kita telah memulai langkah menuju visi ‘Tanimbar Maju’ yang mandiri, adil, dan berkelanjutan. Tapi pekerjaan belum selesai. Yang kita butuhkan kini adalah konsistensi, solidaritas, dan keberanian untuk terus bergerak bersama.”

Rapat paripurna ditutup dengan suasana penuh refleksi, seolah menegaskan bahwa pembangunan adalah kerja panjang, yang hanya bisa berhasil jika dikerjakan bersama dengan hati, pikiran, dan komitmen yang menyatu.(NS) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *