Tiga Cabor Beladiri Adu Prestasi di Kejurda Tanimbar 2025, Bupati Tekankan Sportivitas

IMG 20250808 145641

JURNALMALUKU – Bupati Kepulauan Tanimbar, Ricky Jauwerissa, secara resmi membuka Kejuaraan Tingkat Daerah (Kejurda) Tiga Cabang Olahraga Beladiri Tahun 2025 yang digelar di Saumlaki, Jumat (8/8/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi, sekaligus sarana menjaring atlet-atlet muda berbakat untuk dipersiapkan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Maluku 2026.

IMG 20250808 WA0065 scaled

Dalam sambutannya, Bupati Jauwerissa memberikan apresiasi kepada KONI Kabupaten Kepulauan Tanimbar serta pengurus cabang olahraga beladiri IPSI, FORKI, dan Taekwondo Indonesia yang telah menginisiasi kejuaraan ini.

Dirinya menegaskan, bahwa olahraga bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sarana membangun karakter, mempererat persaudaraan, dan memperkuat persatuan di tengah keberagaman masyarakat.

IMG 20250808 WA0123

“Kejuaraan ini bukan semata-mata mencari juara, tetapi juga menjadi tolok ukur perkembangan olahraga beladiri di Tanimbar. Lebih dari itu, ini momentum mempererat silaturahmi dan menumbuhkan budaya olahraga di masyarakat,”ujar Bupati.

Bupati menekankan bahwa budaya olahraga yang kuat akan melahirkan masyarakat yang sehat, disiplin, jujur, konsisten, kompetitif, serta menjunjung tinggi persatuan dan perdamaian. Semangat tersebut, kata dia, selaras dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan sejalan dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan RI ke-80.

Kegiatan yang diikuti para atlet, pelatih, dan official dari tiga cabang beladiri ini juga menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan tim Tanimbar menghadapi Porprov Maluku di Oktober 2026.

“Tanimbar punya banyak potensi atlet muda berprestasi. Kejurda ini adalah ajang penjaringan sekaligus pembinaan. Saya minta semua peserta bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas, karena lawan di arena bukanlah musuh, melainkan sahabat,”pesan Bupati.

Ia juga mengingatkan seluruh pihak yang terlibat mulai dari wasit, pelatih, official, hingga penonton untuk menjadikan fair play sebagai roh dari setiap pertandingan.(NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *