FAKTA MALUKU, Tanimbar – Di tengah harapan publik akan hadirnya pemimpin birokrasi yang bersih dan profesional, proses seleksi Sekda Kabupaten Kepulauan Tanimbar justru dibayangi berbagai spekulasi. Namun BKPSDM menegaskan, proses ini bukan arena kompromi kekuasaan, melainkan ajang seleksi berdasarkan integritas dan kapasitas.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kepulauan Tanimbar Yohanis Batseran menjelaskan, bahwa seluruh tahapan seleksi mulai dari pengumuman pendaftaran, seleksi administrasi, asesmen kompetensi, hingga wawancara telah dilaksanakan secara terbuka dan sesuai regulasi yang berlaku.
“Seluruh mekanisme mengikuti ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Bahkan sejak awal, pendaftaran dan unggah berkas dilakukan langsung oleh para peserta melalui situs resmi BKN,” ungkap Batseran saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/6/2025).
Dirinya juga menanggapi isu mengenai rekomendasi Bupati sebagai salah satu dokumen pendukung yang dibutuhkan dalam seleksi. Menurutnya, dokumen tersebut bersifat pribadi dan bukan bagian dari intervensi institusi.
“Rekomendasi itu murni komunikasi antara calon dengan Bupati. Kami di BKPSDM tidak terlibat dalam proses pemberian itu, apalagi menentukan siapa yang layak menerima. Kami hanya memverifikasi kelengkapan administratif sesuai aturan,” tegas Batseran.
Terkait munculnya rumor miring yang berkembang di tengah masyarakat, terutama di media sosial dan ruang-ruang diskusi publik seperti warung kopi, Batseran dengan tegas menyebut bahwa semua tudingan tersebut tidak berdasar.
“Saya tegaskan sekali lagi, proses ini murni profesional. Tidak ada titipan, tidak ada rekayasa. Ini bukan seleksi diam-diam. Semua berlangsung terbuka dan transparan,” katanya.
Menariknya, saat ditanya apakah dirinya juga mempertimbangkan ikut serta dalam seleksi ini, birokrat yang dikenal berintegritas ini mengungkap bahwa dirinya memang sempat didorong oleh sejumlah kolega. Namun, dengan mantap ia memilih untuk tidak mencalonkan diri.
“Bukan soal kesempatan, tapi soal pilihan pribadi. Saya tidak ada niat ke arah sana,” katanya singkat namun tegas.
Lebih lanjut, Batseran menyampaikan harapannya agar seleksi ini benar-benar menghasilkan Sekda yang memiliki integritas, kompetensi manajerial, serta kemampuan sosiokultural yang mampu menjawab tantangan tata kelola pemerintahan di daerah kepulauan yang kompleks seperti Kepulauan Tanimbar.
“Kita butuh figur Sekda yang kuat secara visi dan strategi, tetapi juga punya kepekaan sosial dalam melayani masyarakat. Itulah harapan besar kami melalui proses seleksi ini,”terang Batseran.
Seleksi terbuka (Selter) Jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Tanimbar kini memasuki babak akhir. Empat nama pejabat eselon II mengapung sebagai kandidat kuat dan akan mengikuti tahapan wawancara akhir bersama Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa.
Empat nama tersebut yakni Brampi Moriolkosu, Abraham Jaolath, Yongki Soissa, dan Messala Hutabarat. Mereka sebelumnya telah mengikuti seluruh tahapan seleksi mulai dari pendaftaran, seleksi administrasi, hingga penilaian kompetensi (asesmen).
Dengan masuknya tahapan akhir, publik kini menanti siapa yang akan dipilih Gubernur sebagai figur definitif Sekretaris Daerah KKT posisi strategis yang menjadi motor utama birokrasi dan pembangunan daerah.(NS)