Proyek seaBLUE Hadir di Tanimbar, Wabup: Ini Harapan Baru untuk Nelayan Kecil dan Masa Depan Pesisir

snapedit 1752073458378

FAKTA MALUKU, TanimbarKabupaten Kepulauan Tanimbar kembali mendapat kepercayaan sebagai salah satu wilayah prioritas intervensi program nasional dan internasional.

Kali ini melalui seaBLUE Project atau Strengthening Livelihoods of Small-Scale Fishers and Promoting Sustainable Local Economic Development through the Blue Economy, yang resmi digelar lewat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Pandopo Bupati, Saumlaki, Senin (7/7/2025).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), UNDP dan didanai Pemerintah Jepang, serta difasilitasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) dan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon.

Proyek ini bertujuan memperkuat mata pencaharian nelayan kecil dan mendorong pembangunan ekonomi lokal berkelanjutan berbasis potensi laut.

Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana Ch. Ratuanak saat membuka forum tersebut memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah mempercayakan Tanimbar sebagai lokasi intervensi.

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran tim dari BPPSDMKP KKP, serta mitra pembangunan dari UNDP dan Pemerintah Jepang. Ini langkah strategis yang kami sambut dengan penuh harapan,” kata Ratuanak.

snapedit 1752073431198

Menurutnya, sebagai daerah kepulauan yang menjadi beranda terdepan NKRI di kawasan selatan, Tanimbar masih menghadapi tantangan serius dalam pembangunan. Dengan wilayah laut mencapai 80 persen dari total luas wilayah 52.995 km², sektor kelautan dan perikanan seharusnya menjadi lokomotif utama pertumbuhan ekonomi daerah.

“Potensi perikanan kita sangat besar, karena berada di dua wilayah pengelolaan perikanan nasional, WPP 714 (Laut Banda) dan WPP 718 (Laut Arafura). Tapi selama ini belum dimanfaatkan optimal karena keterbatasan SDM, sarana-prasarana, dan masih adanya praktik ilegal yang merugikan nelayan kita sendiri,” ujarnya.

Proyek seaBLUE, tambah Juliana, diharapkan dapat menjadi titik balik perubahan. Melalui pendekatan kolaboratif dan terintegrasi, proyek ini membawa harapan untuk membangun usaha perikanan yang berkelanjutan, memperkenalkan teknologi ramah lingkungan, serta memperkuat kelembagaan ekonomi nelayan kecil.

snapedit 1752073396797

“Nelayan kita harus diberdayakan, bukan hanya sebagai penerima bantuan, tapi sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi daerah. Inilah semangat yang dibawa oleh seaBLUE,” tegasnya.

Wabup juga mengajak seluruh pihak, baik dari pusat maupun daerah, serta mitra pembangunan dan masyarakat, untuk bergandengan tangan mewujudkan cita-cita besar ini.

“Mari kita jadikan seaBLUE sebagai game changer pembangunan pesisir. Kita tidak bisa jalan sendiri. Butuh sinergi, kerja keras, dan komitmen bersama,” tandasnya.

Dengan dimulainya proyek ini, Tanimbar tidak hanya menatap laut sebagai kekayaan alam semata, tapi juga sebagai masa depan yang menjanjikan, asal dikelola dengan bijak, adil, dan berkelanjutan.(NS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *