PLN Saumlaki Gelar Demo Masak Kompor Induksi, Wabup Tanimbar : Ini Langkah Nyata Menuju Energi Bersih

IMG 20250725 215448

FAKTA MALUKU, Tanimbar – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Saumlaki menggelar Demo Masak Antar Instansi di Taman Kota Saumlaki, Jumat (25/7/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sosialisasi penggunaan kompor induksi kepada masyarakat Tanimbar, sebagai alternatif memasak yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.

IMG 20250725 WA0319

Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana Ch. Ratuanak yang hadir dan membuka kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya adaptasi masyarakat terhadap perubahan teknologi yang semakin maju, termasuk dalam urusan dapur.

“Kompor induksi hadir sebagai jawaban atas kebutuhan alat masak yang lebih modern, aman, dan hemat energi. Ini bukan sekadar tren, tapi bagian dari transisi menuju energi bersih yang berkelanjutan,” ujar Wabup Juliana dalam sambutannya.

Ia juga menekankan bahwa transformasi ke teknologi induksi merupakan kelanjutan dari evolusi alat masak masyarakat, dari kayu bakar, minyak tanah, LPG, hingga kini ke sumber energi listrik.

IMG 20250725 WA03201

“Lewat demo masak ini, masyarakat dapat menyaksikan langsung keunggulan kompor induksi  mulai dari aspek keamanan, kemudahan penggunaan, hingga efisiensi biaya dalam jangka panjang,” tambahnya.

Pemkab Tanimbar, lanjut Wabup Juliana, menyambut baik dan memberikan dukungan penuh terhadap langkah PLN memperkenalkan teknologi yang mendukung Gerakan Transisi Energi Nasional menuju net zero emission pada 2060.

Sementara itu, manager PLN UP3 Saumlaki, Hendrik Ferdinand Siahaan menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat Tanimbar masih bergantung pada minyak tanah dan gas untuk memasak. Namun, ketersediaan kedua bahan bakar ini kerap bermasalah.

“Minyak tanah sering langka, dan banyak warga masih enggan menggunakan gas karena dianggap berisiko. Karena itu, kami intens melakukan edukasi tentang penggunaan kompor induksi,” jelas Siahaan.

Menurutnya, kompor induksi lebih praktis dan aman karena tidak menghasilkan api terbuka. Bahkan sebagian besar pegawai PLN sudah rutin menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami ingin menghadirkan opsi memasak yang lebih modern dan efisien bagi masyarakat Tanimbar. Ini juga sejalan dengan visi PLN dalam mendukung program transisi energi di daerah-daerah,” katanya.

Untuk mendukung penggunaan kompor induksi, PLN menyarankan daya listrik minimum sebesar 1.300 kVA per rumah tangga, agar dapat mendukung pemakaian peralatan elektronik lainnya secara bersamaan.

Siahaan mengakui, saat ini kompor induksi belum tersedia di pasaran lokal Saumlaki. Namun, PLN berkomitmen memfasilitasi pengadaan melalui kerja sama dengan pedagang di Kota Ambon, serta memberikan informasi kepada warga untuk pembelian lewat platform daring seperti Tokopedia.

“Kami akan membangun komunikasi dengan pedagang di Ambon agar bisa mendistribusikan ke Tanimbar. Warga juga bisa beli secara online. Kami siap bantu memberikan informasi,” tandasnya.

Kegiatan demo masak ini diikuti oleh perwakilan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, serta mitra strategis PLN. Selain praktik memasak langsung menggunakan kompor induksi, peserta juga mendapatkan edukasi tentang efisiensi energi dan keamanan listrik rumah tangga.

Kegiatan ini bukan hanya ajang promosi teknologi, tetapi juga menjadi ruang sinergi antarsektor dalam mempercepat transformasi gaya hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih berkelanjutan.(NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *