Fakta Maluku, Tanimbar – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) yang jatuh pada 5 Juni, Panitia Hari Besar Gerejawi (PHBG) Jemaat GPM Sejahtera Saumlaki bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepulauan Tanimbar menggelar sejumlah kegiatan peduli lingkungan yang dipusatkan di kawasan Pasar Omele, Sabtu (7/6/2025).
Kegiatan tersebut diawali dengan senam sehat bersama masyarakat jemaat Sejahtera, dilanjutkan dengan aksi bersih lingkungan, penimbangan sampah, hingga peluncuran Bank Sampah Jemaat GPM Sejahtera sebagai bentuk komitmen terhadap pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Acara juga diwarnai dengan pemeriksaan kesehatan gratis serta penyaluran bantuan sembako kepada para petugas pengangkut sampah, sebagai bentuk apresiasi atas peran penting mereka dalam menjaga kebersihan kota.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kepulauan Tanimbar Brampy Muryolkosu, Kapolres AKBP Umar Wijaya, Asisten Administrasi Umum Poli Matitaputty, serta Ketua Majelis Jemaat GPM Sejahtera Pdt. Maryo Lawalata.
Dalam sambutannya, Sekda Brampy menegaskan bahwa gerakan Hentikan Polusi Plastik harus dimaknai sebagai ajakan kolektif untuk berubah, mulai dari kebiasaan sehari-hari seperti membawa kantong belanja dan tumbler sendiri.
“Gerakan ini bukan hanya slogan. Ini tanggung jawab kita bersama untuk melindungi bumi dari tiga ancaman besar: perubahan iklim, krisis keanekaragaman hayati, dan polusi lingkungan,” tegas Muryolkosu.
Ia mengutip data dari UNEP, yang menyebutkan bahwa setiap tahun dunia memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik, namun hanya sekitar 10 persen yang berhasil didaur ulang. Di Indonesia sendiri, data dari SIPSN 2023 mencatat timbunan sampah nasional mencapai 56,6 juta ton, dengan 10,8 juta ton di antaranya adalah plastik. Sayangnya, hanya 39 persen sampah yang dikelola secara layak.
Sementara itu, Ketua PHBG Jemaat GPM Sejahtera, Herry Rommer menjelaskan bahwa peluncuran Bank Sampah merupakan bagian dari agenda kerja PHBG dalam mendukung gereja yang ramah lingkungan.
“Kami mendistribusikan satu unit tong komposter dan dua buku panduan pengelolaan Bank Sampah kepada warga jemaat. Harapannya, ini menjadi langkah awal membangun kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah,” jelas Rommer.
Dukungan juga disampaikan oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Sejahtera, Pdt. Maryo Lawalata, yang menyatakan bahwa kepedulian terhadap lingkungan merupakan bagian dari panggilan iman gereja.
“Tanggung jawab menjaga lingkungan adalah tugas moral dan spiritual seluruh umat. Gereja harus menjadi pelopor dalam membentuk kesadaran kolektif demi merawat ciptaan Tuhan,” tandasnya.
Kegiatan ditutup dengan pembagian doorprize kepada peserta yang aktif terlibat dalam aksi lingkungan, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka.
Melalui peringatan HLHS ini, diharapkan masyarakat Tanimbar semakin sadar bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama, termasuk gereja dan seluruh elemen masyarakat.(NS)