Paskah di Tanah Kidabela, Ketika GPM Menyentuh Hati Tanimbar

IMG 20250520 201008 scaled

Fakta Maluku, Tanimbar – Di bumi Kidabela yang damai, lonceng Paskah Sinode GPM berdentang membawa pesan kasih. Dalam balutan tenun dan senyum keramahan, Bupati Ricky Jauwerissa dan Wakil Bupati Juliana Ratuanak menyambut jemaat dengan hangat menegaskan bahwa gereja dan pemerintah berjalan seiring membangun harapan.

Hal itu, disampaikan Bupati Ricky Jauwerissa dalam puncak Perayaan Paskah Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Tahun 2025 yang digelar di Saumlaki, Minggu (18/5/2025).

Bupati dalam sambutannya menegaskan, peran Gereja Protestan Maluku sebagai “Gereja Orang Basudara” yang bukan hanya hadir dalam ruang ibadah, melainkan juga nyata dalam kerja lintas agama, lintas budaya, dan lintas wilayah.

IMG 20250518 220747 scaled

“GPM hadir bukan semata dalam seremoni, tapi menjadi bagian dari karya keselamatan Allah bagi dunia. Gereja ini mengajarkan cinta kasih, persaudaraan, dan menghargai perbedaan sebagai keindahan,” tutur Jauwerissa dalam nuansa kebersamaan yang penuh semangat di pelataran ibadah Sinode.

Jauwerissa mengungkapkan, rasa syukur dan bangga karena Kepulauan Tanimbar dipercaya menjadi tuan rumah Perayaan Paskah Sinode GPM. Dalam balutan tenun Tanimbar dan iringan foruk serta tnabar ilaa, kehadiran para tamu disambut hangat oleh masyarakat.

Secara khusus, Bupati menyapa Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Jacky Manuputty, yang turut hadir dalam kegiatan ini. “Negeri ini tidak asing bagi Bapak Pendeta dan keluarga. Bahkan boleh kami katakan, Bapak adalah bagian dari orang Tanimbar,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga memberikan apresiasi atas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Tim BABASA (Bagi-Bagi Sehat) Sinode GPM bersama tim kesehatan Panitia Paskah di berbagai desa seperti Oetemer, Lermatang, Saumlaki, hingga Kabiarat. Ia menilai aksi nyata ini adalah bentuk nyata pelayanan gereja di tengah umat.

Tak hanya itu, Bupati turut menggarisbawahi kolaborasi antara gereja dan pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia, termasuk peletakan batu pertama pembangunan Rumah Selwasa sebuah simbol persatuan dari tanah yang dulu sempat diperebutkan, kini menjadi tanah yang mempersatukan.

Di akhir sambutannya, Bupati menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan terlibat aktif dalam penyelenggaraan perayaan Paskah Sinode ini, mulai dari Sinode GPM, Panitia Hari Besar Gerejawi, aparat keamanan, hingga masyarakat yang menjadi tuan rumah yang baik.

Dirinya juga menitipkan salam Kidabela sebuah ungkapan khas Tanimbar yang bermakna damai dan kasih bagi seluruh jemaat dan keluarga para pelayan yang akan kembali ke daerah masing-masing. “Apabila selama berada di Saumlaki ada hal yang kurang berkenan, kami berharap semuanya telah ditorehkan di pasir putih Pantai Matakus, dan biarlah ombak menghapus jejaknya,” ucapnya puitis.

Jauwerissa juga menyatakan harapannya agar perayaan Paskah ini menjadi sumber inspirasi iman, memperkuat harmoni sosial, dan memajukan Tanimbar sebagai negeri yang diberkati di bawah naungan kasih Allah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.(NS) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *