Fakta Maluku, Saumlaki – Untuk mendorong kemandirian ekonomi perempuan pesisir, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar bersama JICA menggelar uji cicip produk olahan ikan di Aula Pastoran Tri Tunggal, Sifnana, Rabu (16/4/2025).
Melalui kegiatan ini, ibu-ibu nelayan pemilik bagan menunjukkan kreativitas dalam mengolah hasil laut menjadi produk bernilai jual tinggi.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini merupakan bagian dari kerja sama Dinas Perikanan KKT dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), serta didukung Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BLU BPPP Tegal dan BPPP Ambon.
Produk-produk yang ditampilkan seperti balado ikan teri, sambal ikan teri, dan crispy ikan teri menjadi hasil pelatihan yang diikuti para peserta selama beberapa waktu terakhir.
Setiap olahan dinilai oleh tim panelis dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, dan UPTD Loka Balai POM Saumlaki, dengan fokus pada rasa, tekstur, kemasan, hingga potensi komersialisasi. Hadir sebagai fasilitator kegiatan, Mr. Ehcigo Manabu dari JICA dan pelatih lokal Johanna Lauretha Thennu, S.Pi., MP, yang selama ini mendampingi ibu-ibu pesisir dalam proses pengolahan dan pengemasan.
Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana Ch. Ratuanak menyampaikan apresiasinya atas semangat dan dedikasi para peserta yang mampu menciptakan inovasi dari potensi lokal.
“Kami bangga melihat inovasi ibu-ibu pesisir. Ini bukan sekadar soal cita rasa, tapi juga tentang keberdayaan dan harapan untuk hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Usai sambutan, Wakil Bupati bersama Ketua TP-PKK Sheren Jauwerissa dan Pj. Ketua Dharma Wanita Magdalena Moriolkosu mencicipi langsung setiap produk dan memberikan sejumlah masukan. Mereka menekankan pentingnya penyempurnaan pada rasa, kebersihan pengolahan, dan daya tarik kemasan sebagai kunci untuk menembus pasar yang lebih luas.
Pemerintah daerah menargetkan agar pelatihan ini menjadi pintu masuk bagi terbentuknya kelompok usaha perempuan yang berkelanjutan. Selain pendampingan teknis, dukungan terhadap akses permodalan dan jaringan pemasaran akan terus diperkuat agar produk-produk lokal ini bisa bersaing di tingkat daerah, bahkan nasional.
Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis potensi lokal, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan ekonomi keluarga nelayan di Kepulauan Tanimbar, terutama melalui tangan-tangan kreatif para perempuan pesisir.(NS)