Fakta Maluku – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah dilanda konflik internal pasca Ketua DPW PSI Maluku, Ronald Kneefel, digantikan secara mendadak oleh Zamroni Vanath, adik kandung Wakil Gubernur Maluku.
Keputusan ini menuai kontroversi karena dinilai tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Penunjukan Zamroni Vanath sebagai ketua baru ditegaskan dalam Surat Keputusan (SK) bernomor 013/SK/DPP/2025, yang diserahkan langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP PSI, Danik Eka Rahmaningtias, dan Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP PSI, Agus Herlambang, di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat.
Kneefel sendiri mengaku, terkejut dengan pencopotannya, terutama karena merasa telah membawa PSI Maluku ke era kejayaan baru. Di bawah kepemimpinannya, PSI Maluku mengalami lonjakan suara signifikan pada Pemilu 2024, dari hanya satu kursi di DPRD menjadi delapan kursi – lonjakan sebesar 600 persen. Bahkan, Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, disebut telah mengakui pencapaian ini.
“Saya tidak paham kenapa saya diganti, padahal saya adalah salah satu ketua wilayah yang berprestasi,” ujar Kneefel dalam pesan singkat, Sabtu (22/3/2025).
Keputusan ini semakin memicu kegaduhan karena Zamroni Vanath bukan merupakan kader internal PSI. Banyak loyalis PSI Maluku mempertanyakan mengapa seorang dari luar partai lebih dipilih dibandingkan kader yang telah berjuang membesarkan PSI di daerah.
“Ada banyak kader PSI Maluku yang layak memimpin, kenapa malah mengambil orang luar?” tanya Kneefel.
Meskipun merasa keputusan ini tidak adil, Kneefel tetap menunjukkan sikap loyal terhadap partai. “Ini sudah menjadi putusan partai, saya wajib taat asas dan tertib,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, DPP PSI belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan pencopotan Kneefel. Situasi ini menjadi ujian bagi soliditas PSI, baik di tingkat regional maupun nasional, terutama menjelang agenda politik ke depan.(NS)
