Hendrik Lewerissa: Maulid Nabi Momentum Satukan Maluku dalam Keberagaman

IMG 20250905 WA0034

FAKTA MALUKU, AMBON – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M di Masjid Raya Al-Fatah Ambon, Kamis (5/9/2025), berlangsung khidmat dan penuh kekhusyukan. Ribuan umat Islam memadati ruang utama masjid terbesar di Maluku itu untuk bershalawat, berdoa, dan meneguhkan komitmen kebersamaan.

Acara yang dirangkai dengan istighosah dan doa bersama tersebut turut dihadiri Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bersama Ketua TP-PKK Maluku Maya Baby Rampen, Wakil Gubernur Abdullah Vanath, Sekda Maluku, jajaran Forkopimda, Kakanwil Kemenag Maluku H. Yamin, serta pimpinan organisasi perempuan dari LASQI hingga Dharma Wanita Persatuan Provinsi Maluku.

IMG 20250905 WA0035

Dalam sambutannya, Gubernur Lewerissa menegaskan bahwa Maulid Nabi bukan hanya ritual seremonial, tetapi momentum spiritual dan sosial untuk mempererat ukhuwah, memperkuat persatuan, dan menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menjaga harmoni di bumi Maluku.

“Perbedaan suku, ras, dan agama adalah anugerah yang memperkokoh persatuan kita. Ajaran Nabi Muhammad SAW adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi semesta alam,” ujar Lewerissa.

IMG 20250905 WA0038

Gubernur kemudian menekankan tiga pesan utama:

1. Meneladani kepemimpinan Rasulullah dalam kejujuran, kesabaran, amanah, dan tanggung jawab, baik di keluarga maupun masyarakat.

2. Menjadikan tradisi Maulid sebagai sarana memperkuat akhlak dan kecintaan kepada Rasulullah, berlandaskan Al-Qur’an dan sunnah.

3. Menolak provokasi, hoaks, iri hati, dan fitnah yang berpotensi memecah belah persatuan masyarakat.

IMG 20250905 WA0033

“Mari kita jaga silaturahmi, mari kita redam silang pendapat yang mengedepankan ego. Bersatu padu untuk Maluku yang maju, adil, dan sejahtera menyongsong Indonesia Emas 2045 Par Maluku Pung Bae,” tandasnya.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Al-Fatah Ambon tahun ini mempertegas bahwa pembangunan daerah tidak hanya bertumpu pada aspek fisik, tetapi juga pada penguatan moral, mental, dan spiritual masyarakat.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin para ulama. Jamaah yang hadir larut dalam kekhusyukan, dengan harapan agar nilai keteladanan Nabi terus membimbing setiap langkah pembangunan Maluku di masa depan.(NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *