FAKTA MALUKU, Tanimbar – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Tanimbar meluncurkan program strategis bertajuk KidaBela (Kolaborasi Data Membangun Desa Berkelanjutan) sebagai langkah konkret untuk memperkuat kemandirian data di tingkat desa.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) yang digagas BPS RI sebagai salah satu quick wins dalam penguatan tata kelola data di level akar rumput.
Kepala BPS Kepulauan Tanimbar, Freddy Abrahams menegaskan, bahwa program KidaBela dirancang untuk mendorong desa agar mampu memproduksi, mengelola, dan memanfaatkan data secara mandiri guna mendukung pembangunan yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
“KidaBela hadir sebagai solusi terhadap persoalan klasik pengumpulan data desa yang selama ini cenderung bersifat sepihak. Kami ingin desa tidak hanya menjadi subjek pendataan, tetapi juga pelaku aktif dalam pengelolaan dan pemanfaatan data untuk perencanaan pembangunan,” ujar Abrahams kepada media ini di Kantor Kominfo Kepulauan Tanimbar, Selasa (15/7/2025).
Sebagai langkah awal, BPS Tanimbar menetapkan Desa Kabiarat Raya sebagai lokasi percontohan program ini. Peluncuran perdana ditandai dengan penandatanganan Piagam Desa Cinta Statistik, yang turut disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar.
Freddy berharap, model kolaboratif ini dapat direplikasi di seluruh desa di Kepulauan Tanimbar agar seluruh kebijakan dan program pembangunan pemerintah daerah benar-benar dilandasi oleh data yang akurat dan terverifikasi.
“Ketika desa memiliki data yang kuat, maka seluruh perencanaan – mulai dari pengentasan kemiskinan, pengembangan ekonomi lokal, hingga pelayanan dasar – akan berjalan lebih efektif,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Yunus F. Batlayeri, menyampaikan apresiasi atas inisiatif BPS dalam mengembangkan ekosistem data desa melalui KidaBela. Ia menilai, program ini sangat sejalan dengan cita-cita pemerintah daerah untuk membangun Sistem Satu Data Daerah yang terintegrasi dan andal.
“Kami menyadari masih banyak kekurangan di sisi pengelolaan data. Namun, kolaborasi ini membuka ruang untuk perbaikan yang sistematis. Kominfo siap menjadi pusat validasi data daerah dan akan mendukung penuh seluruh tahapan program ini,” tegas Batlayeri.
Dirinya menargetkan, pada tahun 2026, sistem satu data daerah dapat berjalan optimal melalui penguatan sinergi antarinstansi dan pembenahan struktur data dari tingkat desa hingga kabupaten.
“Desa Cantik adalah cerminan mimpi besar kita bersama: menciptakan desa yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga cerdas secara data. Ini penting demi mewujudkan pelayanan publik yang transparan, akuntabel, dan berbasis bukti,” ujarnya.
Program KidaBela juga menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, khususnya dalam mewujudkan pembangunan inklusif dan percepatan pengentasan kemiskinan berbasis data.
Melalui kolaborasi antara BPS, Dinas Kominfo, dan pemerintah desa, KidaBela diyakini mampu membangun kesadaran baru di masyarakat akan pentingnya data sebagai fondasi perencanaan yang berkelanjutan dan terarah.
Dengan semangat gotong royong dan transformasi digital yang terus didorong, Kabupaten Kepulauan Tanimbar kini selangkah lebih maju menuju ekosistem pembangunan desa yang terukur, terstruktur, dan terencana dengan baik.(NS)