10 Kecamatan Ikut Lomba Tnabar Fanewa, Wabup Tekankan Pentingnya Warisan Budaya

IMG 20250923 WA0223 scaled

FAKTA MALUKU, Tanimbar – Budaya adalah identitas. Itulah pesan utama Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, Juliana Ch. Ratuanak, saat menghadiri lomba tari Tnabar Fanewa yang digelar di Taman Kota Saumlaki, Selasa (23/9/2025), dalam rangka memperingati HUT ke-26 Kabupaten.

Ratuanak mengajak seluruh masyarakat untuk terus menumbuhkan kebanggaan terhadap bahasa, seni, dan budaya leluhur yang menjadi identitas orang Tanimbar.

IMG 20250923 WA02571 scaled

“Arus modernisasi membawa banyak perubahan. Namun, ada hal-hal mendasar yang wajib kita pertahankan, yakni identitas dan kearifan lokal kita. Karena itu, perayaan ulang tahun kali ini diisi bukan hanya dengan gagasan, melainkan juga karya nyata berupa perlombaan dan pertunjukan seni budaya,” ungkapnya.

Ratuanak menekankan bahwa budaya Tanimbar menyimpan nilai luhur yang tak ternilai, mulai dari bahasa daerah, tenunan tradisional, hingga tarian sakral peninggalan leluhur. Tanimbar yang terdiri dari pulau-pulau kecil, katanya, memiliki keragaman bahasa yang luar biasa dengan lima bahasa utama.

IMG 20250923 WA0273 scaled

Namun, sebagian bahasa mulai tergerus. “Ada yang merasa gengsi menggunakan bahasa daerah. Padahal, bahasa adalah identitas. Jika kita tidak menjaganya, bahasa itu bisa hilang ditelan zaman,”tegasnya.

Lebih jauh, ia juga menyinggung kekayaan tenunan tradisional dengan ragam motif penuh makna, seperti motif Roman dari Bulumaru yang menggambarkan pandangan leluhur tentang kehidupan.

Hal yang sama juga tercermin dalam tarian tradisional. Tari Tnabar Fanewa, jelasnya, bukan sekadar hiburan, melainkan sarat makna sakral. “Tarian ini hanya ditampilkan dalam peristiwa adat besar. Di dalamnya terkandung simbol kehadiran pemimpin tertinggi yang memberikan restu dan doa bagi masyarakatnya,” ujar Ratuanak.

Dirinya menegaskan bahwa semua warisan budaya tersebut merupakan pusaka yang harus dijaga bersama. Modernisasi boleh melaju, tetapi jati diri sebagai orang Tanimbar tidak boleh pudar. Karena itu, generasi muda diajak untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap budaya leluhur.

“Pemerintah daerah berkomitmen mendukung pelestarian budaya, bahasa, maupun adat istiadat. Harapannya, jati diri orang Tanimbar tidak hanya tetap hidup, tetapi juga dikenal di tingkat Maluku, nasional, bahkan internasional,” katanya.

Di akhir sambutan, Wabup menyampaikan apresiasi kepada panitia, organisasi masyarakat, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini.

“Mari terus berkarya dan berkreasi. Setiap ide kreatif berasal dari Tuhan Yang Kuasa, maka jangan pernah berhenti melahirkan karya,” pungkasnya.

Lomba tari Tnabar Fanewa ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, diikuti oleh perwakilan dari 10 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Usai lomba tersebut ada juga pangung rakyat dibuka bagi masyarakat yang punya talenta dalam bernyanyi dan stand-up comedy. (NS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *